Ku terbangun di pagi hari di awali dengan sebuah teriak-an keras yang mengejutkan ku... Tak ku sadari terjadi pertengkaran mulut antara 'my lovely mom' n 'my lovely sister', jujur pikiran ku kacau di pagi hari di awali dengan pertengkaran yg g jelas n g ad 'juntrungane'... ><
tp justru itu titik awal kesadaran ku... bahwa, 'aku' adalah bagian dari keluarga ini, sudah cukup aku meng-acuhkan setiap permasalahannya, dan juga berusaha untuk 'tidak mau terlibat', tapi seringkali pada titik aku 'terlibat' justru di titik itu pula emosi ku 'naik-turun'...
Dan pada saat pergi ke gereja di klampis, waow... aku terberkati banyak hal oleh pendetanya, yg bertopik kan "Pemberesan hati"... ada perkataanya yang memberkati ku, dia berbicara gini: "Bereskan masa lalu mu, barulah lupakan"... ^^
tapi bagiku saat dia men-sharingkan soal kepahitannya terhadap bapak nya, aku tidak menyadari bahwa masa kecilnya, adalah mirip dengan masa kecilku! (sedikit mirip tentunya, tetapi bahkan dia lebih parah, dan aku jauh lebi mending)
begitu ku bayangkan betapa tidak bersyukurnya aku akan anugerah-Nya, ketika ku jalani kehidupan kecilku yang hanya mengelu di hadapan-Nya, bahkan pernah terbesit di pikiran ku ketika mengjinjak kelas 6 SD untuk kabur dari rumah, dan memilih untuk melepas segala amarah ku terhadap 'bapak ku' dengan pergi darinya... tp untunglah keputusan itu g perna bulat di hatiku...
setelah kebaktian 1 & 2 yg ku ikuti berakhir dengan pembicara yang sama, pada kebaktian ke 2 itulah aku dalam titik kebingunan... yang menjadi pertanyaan ku: "Akankah seorang 'alvin' masi menyimpan kepahitan ataupun kekecewaan terhadapa papanya?", nah di situ aku bingung.. kalo pun ada, aku bingung membereskannya, dan mamaku mengalami hal yang sama, karena sudah 13 tahun dia hidup bersama papa dan menyimpan banyak kepahitan, kekecewaan, dan penyesalan terhadapnya. Di situ hamba Tuhan tersebut berbicara soal, pentingynya 'persekutuan keluarga'... Di situ bila kita mengawalinya dan dengan memberi kasih kepada orang yang sedang kita doakan tersebut (papa)... Nah di situlah iman ku juga mulai bangkit, dan membuat keputusan tekad, untuk mulai berdoa kembali akan keluarga ku ini, ku sadari dan ku rindukan akan adanya 'Pemulihan keluarga'... TT
Pada titik inilah juga ku di sadarkan bahwa setiap orang adalah 'produk masa lalu'... Jadi apa yang menjadi masa lalu mu yang membuatmu pahit, jangan sekedar melupakan begitu saja, karena tidak bisa sekedar di lupakan, tapi bereskan terlebih dahulu baru melupakan... ^^
tp justru itu titik awal kesadaran ku... bahwa, 'aku' adalah bagian dari keluarga ini, sudah cukup aku meng-acuhkan setiap permasalahannya, dan juga berusaha untuk 'tidak mau terlibat', tapi seringkali pada titik aku 'terlibat' justru di titik itu pula emosi ku 'naik-turun'...
Dan pada saat pergi ke gereja di klampis, waow... aku terberkati banyak hal oleh pendetanya, yg bertopik kan "Pemberesan hati"... ada perkataanya yang memberkati ku, dia berbicara gini: "Bereskan masa lalu mu, barulah lupakan"... ^^
tapi bagiku saat dia men-sharingkan soal kepahitannya terhadap bapak nya, aku tidak menyadari bahwa masa kecilnya, adalah mirip dengan masa kecilku! (sedikit mirip tentunya, tetapi bahkan dia lebih parah, dan aku jauh lebi mending)
begitu ku bayangkan betapa tidak bersyukurnya aku akan anugerah-Nya, ketika ku jalani kehidupan kecilku yang hanya mengelu di hadapan-Nya, bahkan pernah terbesit di pikiran ku ketika mengjinjak kelas 6 SD untuk kabur dari rumah, dan memilih untuk melepas segala amarah ku terhadap 'bapak ku' dengan pergi darinya... tp untunglah keputusan itu g perna bulat di hatiku...
setelah kebaktian 1 & 2 yg ku ikuti berakhir dengan pembicara yang sama, pada kebaktian ke 2 itulah aku dalam titik kebingunan... yang menjadi pertanyaan ku: "Akankah seorang 'alvin' masi menyimpan kepahitan ataupun kekecewaan terhadapa papanya?", nah di situ aku bingung.. kalo pun ada, aku bingung membereskannya, dan mamaku mengalami hal yang sama, karena sudah 13 tahun dia hidup bersama papa dan menyimpan banyak kepahitan, kekecewaan, dan penyesalan terhadapnya. Di situ hamba Tuhan tersebut berbicara soal, pentingynya 'persekutuan keluarga'... Di situ bila kita mengawalinya dan dengan memberi kasih kepada orang yang sedang kita doakan tersebut (papa)... Nah di situlah iman ku juga mulai bangkit, dan membuat keputusan tekad, untuk mulai berdoa kembali akan keluarga ku ini, ku sadari dan ku rindukan akan adanya 'Pemulihan keluarga'... TT
Pada titik inilah juga ku di sadarkan bahwa setiap orang adalah 'produk masa lalu'... Jadi apa yang menjadi masa lalu mu yang membuatmu pahit, jangan sekedar melupakan begitu saja, karena tidak bisa sekedar di lupakan, tapi bereskan terlebih dahulu baru melupakan... ^^
No comments:
Post a Comment